Post

BANDARLAMPUNG - Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUADAM) Provinsi Lampung mengadakan diskusi publik secara langsung melalui media sosial di instagram @rsdamlampung. Dengan mengambil tema "Living Well With Kidney Disease", acara ini dipandu dr. Isura Febrihartati dan narasumber dr. Achmad Taruna Noeh Matjan, Sp. PD-KGH FINASIM dokter spesial penyakit dalam RSUDAM Lampung.

Dokter Taruna mengatakan Hari Ginjal Sedunia ini selalu diperingati setiap tanggal 11 Maret, sejak Tahun 2006. Tahun ini peringatan Hari Ginjal Sedunia mengangkat tema 'Memberikan Penjelasan Hidup yang lebih baik dengan Penyakit Ginjal, Bagi Penderita Penyakit Ginjal Agar Hidup Lebih Baik'. Saat ini banyak sekali anak muda yang kurang memperhatikan kesehatan ginjalnya, seperti jarang berolahraga dan banyak minum-minuman bersoda.

"Karena gaya hidup yang tinggi, banyak sekali anak muda yang terserang penyakit gagal ginjal, apalagi pola hidup sehari-hari yang kurang memperhatikan asupan gizi makanan. Agar kita selalu menjaga kesehatan ginjal kita, harus banyak minum air putih 1,5 - 2 liter perhari," ucap dr. Taruna, Rabu (10/3/2021).

Ia menambahkan pola hidup sehat dan makanan yang seimbang menjadi kunci dari kesehatan ginjal. 

"Banyak sekali anak muda sekarang yang terserang penyakit jantung dan tinggi gula darah, karena penyakit penyerta ini biasanya akan dibarengi dengan gagal ginjal. Jadi kita harus menjaga kesehatan dan pola makan agar penyakit ini dapat terhindar," urai dr. Taruna.

Fasilitas yang terdapat di Poliklinik Penyakit Dalam RSUDAM Lampung sudah sangat lengkap, memiliki dua orang konsultan ginjal, ada 40 mesin untuk cuci darah, dan 24 perawat yang sudah bersertifikat.

 "Untuk penyakit gagal ginjal tahap empat dan lima, biasanya sudah harus cuci darah. Fasilitas kita sudah lengkap, dan untuk waktunya khusus untuk penyakit ginjal Setiap Hari Kamis," terang dr. Taruna. (*)

 

sumber: https://lampungpro.co/post/32444/peringati-hari-ginjal-sedunia-rsudam-lampung-mengajak-masyarakat-lampung-jaga-kesehatan-ginjal